Senin, 08 Oktober 2018

Diduga Panik, Mahasiswa Meninggal Tertimpa Bus yang Tak Kuat Menanjak di Semarang



Agen PokerSebuah bus yang mengangkut rombongan mahasiswa mengalami kecelakaan, Minggu (7/10/2018).
Insiden itu terjadi di Jalan Sukorini, Dusun Legoksari, Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Melansir TribunJateng.com, bus Dana Perkasa itu mengangkut 25 mahasiswa Unisbank Semarang pulang dari malam keakaraban (makrab) di Blue Masion Villa, Bandungan.
Bus bernopol H 1521 BA yang mengalami kecelakaan tersebut adalah bus ke-delapan sekaligus terakhir.
Menurut Kasmani (60), saksi, bus itu tak kuat menanjak dan sudah tiga kali diganjal, tetapi tetap berjalan mundur.
"Bus mlorot kemudian ban diganjal tapi ternyata tetap tak kuat. Sampai tiga kali tapi bus tetap berjalan mundur. Akhirnya menghantam dinding talud bangunan dan terguling ke kanan," ujar Kasman.
Seorang mahasiswa, Iftah Faizzatin (18), warga Desa Gelang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, meninggal dalam kecelakaan maut ini.
Kapolsek Bandungan Iptu Agus Pardiyono Marinus menduga korban panik dan loncat melalui jendela bus.
Namun tubuhnya justru tertimpa bus, dan korban dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Dua korban lain mengalami luka-luka dan sempat dirawat di RSUD Ungaran: Rangga Yusuf H (19), warga Desa Karangrejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, dan Kodrisah M F (18), warga Desa Pundenarum, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.
Sementara para mahasiswa yang selamat dibawa ke Kota Semarang menggunakan bus kampus dan kendaraan pribadi.
Agus menerangkan, sopir, Sawilan (59), warga Desa Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, dan kernet, Jumpriyanto (55), telah diamankan Polsek Bandungan.
"Kami mengimbau pengguna jalan, memastikan kendaraan mereka benar-benar fit sebelum melintasi wilayah Bandungan.
Tak sedikit kecelakaan di sini disebabkan kendaraan yang kurang baik, semisal kampas rem tipis atau kondisi mesin tak baik," kata Agus.
Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Semarang Ipda Wardoyo mengatakan, bus dalam kondisi laik jalan pada pemeriksaan fisik awal.
Kendati demikian, status KIR terakhir dari lambung bus dilakukan pada 2006, pajak habis pada 2007, dan status pelat terakhir 2011, tetapi yang tertempel pada bus hingga 2020.
"STNK sudah mati sejak sembilan tahun lalu," ujar Wardoyo.
Wardoyo menernagkan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Simak video di atas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar