Agen Poker Terpercaya |
Agen Poker - Seorang bocah perempuan bernama Mia menjalani kehidupan yang susah.
Ayahnya meninggal setelah jatuh dari tebing saat mengumpulkan tanaman herbal untuk dijual.
Ayahnya meninggal saat Mia berusia 5 tahun.
Sejak itu, Mia tinggal bersama ibu dan adiknya.
Dilansir TribunWow.com dari en.goodtimes.my, untungnya mereka masih bisa bertahan hidup dengan berjualan apel.
Keluarga Mia memiliki sebuah perkebunan apel yang terletak di dekat rumah mereka.
Setiap hari Mia membantu ibunya mengumpulkan apel di kebun lalu menjualnya di pasar.
Namun, kehidupan mereka terpuruk sejak ibu Mia jatuh sakit.
Mia yang berusia 9 tahun kemudian menjadi tulang punggung keluarga.
Mia harus bekerja menjual apel di pasarSuatu hari Mia memanggil dokter untuk merawat ibunya.
Suatu hari Mia memanggil dokter untuk merawat ibunya yang sakit dan menjaga adiknya.
Sayangnya dokter tersebut mengatakan kepada Mia jika ibunya harus dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Klinik di desa mereka tidak dilengkapi dengan peralatan medis untuk merawat ibunya.
Namun, lokasi rumah sakit ada di kota.
Biaya untuk pengobatan ibunya pun juga menghabiskan 4 ribu dolar.
Ibu Mia telah menerima takdir jika tidak akan pernah bisa sampai ke rumah sakit.
Sang ibu mengatakan kepada Mia lebih baik mati daripada menjadi beban keluarga.
Mia pun mengatakan kepada ibunya untuk tidak khawatir.
Mia berjanji akan mengumpulkan uang sehingga ibunya bisa pergi ke rumah sakit.
Selama beberapa hari Mia berfikir bagaimana caranya untuk mendapatkan uang.
Mia mendapatkan ide untuk menjual semua apel yang ada diperkebunan dengan harga 9 dolar tiap kilogram.
"Apel seharga 9 dolar per kilogram" kata mia kepada orang-orang.
Orang-orang pun terkejut mendengar harga apel yang dijual oleh Mia.
Mereka menganggap harga tersebut terlalu mahal
Pasalnya, harga apel di pasaran hanya 1,5 dolar per kilogram.
"Sayang, apel yang kamu jual terlalu mahal. Tidak ada yang akan beli jika kamu jual 9 dolar per kilogram," kata seorang wanita tua.
"Saya tidak bisa menjual apel ini dengan harga murah. Saya sudah menghitung semuanya, jika saya tidak menjual apel dengan harga mahal, saya tidak bisa mendapatkan uang untuk membawa ibu saya ke rumah sakit," kata Mia.
Hingga hari ketiga hari Mia belum bisa menjual apelnya dan ia mulai khawatir.
Pada hari keempat, seorang pria tua mampir ke kios Mia dan bertanya harga apel.
"Berapa hara apel ini" tanya pria tua itu.
Mia pun ragu memberi tahu harga apel yang ia jual.
Mia takut kalau pria itu menganggap harganya terlalu mahal dibandingkan dengan buah lainnya.
Namun, Mia tetap memberi tahu harga apel yang ia jual.
"Apel ini harganya 9 dolar per kilogram," kata Mia pelan.
"Apel jenis apa ini, mengapa mahal sekali" kata pria tua.
Pria tua juga memperhatikan apel dan tersenyum kepada Mia.
"Ini apel biasa. Mengapa dijual dengan harga sangat mahal?" tanya pria tua.
"Maaf, saya tidak bis amenjual dengan harga murah. Saya sudah emnghitung semuanya dan saya haru menjualnya dengan harga mahal," kata Mia.
Harapan Mia sudah hancur melihat bagaimana pria tua itu bertanya kepadanya.
"Menarik. Bagaimana kamu menghitung harganya?" tanya pria tua.
Mia kemudian memberi tahu kepada pria tua mengapa menjual apel dengan harga mahal.
Pria tua itu kemudian bertanya kepada seorang wanita tua yang berjual buah pir di sebelah kios Mia.
"Benarkah apa yang baru saja dia katakan kepada saya?" tanya pria tua.
Wanita tua yang mengetahui cerita Mia tidak bisa menahan air matanya.
"Memang benar. Anak itu berusia 9 tahun dan hidup tidak beruntung. Dia adalah tulang punggung keluarga. Jika anda tidak ingin membeli apelnya tinggalkan dia, jangan marahi dia," kata wanita tua.
Pria itu pun tertegun mendengar kata-kata wanita tua dan melirik ke Mia.
"Berapa banyak lagi apel yang kamu punya di rumah. Apakah kamu keberatan jika saya melihatnya," tanya pria tua.
Mia terkejut dengan permintaan pria tua dan segera membawanya ke rumah.
Ketika sampai di rumah, pria tua itu melihat ibu Mia sedang terbaring sakit.
Pria tua itu pun yakin jika Mia tidak berbohong dan membeli semua apelnya seharga 9 dolar per kilogram
"Sayang, saya tahu apel Anda hanya berharga 1,5 per kilogram, ambil 7,5 dolar sisanya sebagai hadiah untuk kamu karena telah menjadi anak yang baik," kata pria tua.
"Bawa ibu kamu ke rumah sakit dan jika kamu membutuhkan pertolongan saya, jangan ragu untuk menghubungi saya," kata pria tua itu kepada Mia sambil memberikan kartu namanya.
Dengan uang itu, Mia akhirnya harus mengirim ibunya ke rumah sakit.
Beruntung, penyakit ibunya bisa diobati.
Perlahan, kesehatan ibu Mia pun pulih.
Mia yang sangat bersyukur dan bahagia saat ibunya sembuh dari sakitnya.
Mia berterima kasih pada pria tua itu karena sudah berbaik hati dan simpati.
Mia berharap suatu hari nanti bisa membalas kebaikan pria tua itu karena telah baik kepada keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar