Agen Poker - Slamet Subagijo (58), tersangka pelanggaran Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) untuk memuaskan hasrat seksualnya mengandalkan nomor telepon 108.
Slamet menelepon instansi tertentu untuk mendapatkan korbannya.
"Dari 108 pelaku tanya nomor telepon kantor camat atau dinas tertentu. Dari situ dia menggali informasi calon korban," terang Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana.
Kepada operator Slamet mengaku sebagai pejabat atau orang kepercayaan pejabat. Semua korban Slamet adalah laki-laki.
Dia selalu menanyakan kepala desa atau PNS mana yang berbadan tegap, atletis, ganteng dan tinggi besar.
"Setelah mendapatkan nomor telepon pribadi, kemudian pelaku mulai menjalankan aksinya," tambah Sumi.
Sejauh ini ada 174 korban yang sudah terdeteksi. Jumlah korban itu diketahui dari cetak panggilan keluar dan pesan pendek di telepon genggam milik Slamet. Namun polisi masih melacak kemungkinan korban lain.
"Pada dasarnya korbannya sangat banyak, tapi malu untuk melapor karena menganggap ini hal yang memalukan," tutur Sumi.
Hari ini, Kamis (12/4/2018) penyidik Satreskrim Polres Trenggalek meminta keterangan korban dari Kabupaten Ponorogo.
Selama ini Slamet belum pernah bertemu dengan para korbannya. Namun, Slamet mendapatkan kepuasan seksual, saat tahu para korban merespon telepon atau pesan pendeknya.
Tim Resmob Polres Trenggalek menangkap Slamet Subagijo (58), warga Desa/Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang pada Jumat (6/4/2018).
Slamet diduga mengalami orientasi seksual skatologia telepon. Ia akan terangsang jika orang yang ditelepon atau dikirimi pesan pendek, menuruti perintahnya.
Sambil memberi instruksi pada korbannya, mantan Kasi Industri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Kediri ini menuntaskan hasratnya dengan masturbasi.
Kepada korbannya Slamet memberikan beraneka ragam perintah. Mulai dari melumuri tubuhya dengan tinta dan menggosok dengan sikat panci, berdandan barongan dan lain-lain.
Namun aksinya terkuak saat Slamet mencatut nama Gandusari, dan memerintahkan seorang Kades melakukan ritual.
Dia selalu menanyakan kepala desa atau PNS mana yang berbadan tegap, atletis, ganteng dan tinggi besar.
"Setelah mendapatkan nomor telepon pribadi, kemudian pelaku mulai menjalankan aksinya," tambah Sumi.
Sejauh ini ada 174 korban yang sudah terdeteksi. Jumlah korban itu diketahui dari cetak panggilan keluar dan pesan pendek di telepon genggam milik Slamet. Namun polisi masih melacak kemungkinan korban lain.
"Pada dasarnya korbannya sangat banyak, tapi malu untuk melapor karena menganggap ini hal yang memalukan," tutur Sumi.
Hari ini, Kamis (12/4/2018) penyidik Satreskrim Polres Trenggalek meminta keterangan korban dari Kabupaten Ponorogo.
Selama ini Slamet belum pernah bertemu dengan para korbannya. Namun, Slamet mendapatkan kepuasan seksual, saat tahu para korban merespon telepon atau pesan pendeknya.
Tim Resmob Polres Trenggalek menangkap Slamet Subagijo (58), warga Desa/Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang pada Jumat (6/4/2018).
Slamet diduga mengalami orientasi seksual skatologia telepon. Ia akan terangsang jika orang yang ditelepon atau dikirimi pesan pendek, menuruti perintahnya.
Sambil memberi instruksi pada korbannya, mantan Kasi Industri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkot Kediri ini menuntaskan hasratnya dengan masturbasi.
Kepada korbannya Slamet memberikan beraneka ragam perintah. Mulai dari melumuri tubuhya dengan tinta dan menggosok dengan sikat panci, berdandan barongan dan lain-lain.
Namun aksinya terkuak saat Slamet mencatut nama Gandusari, dan memerintahkan seorang Kades melakukan ritual.
Simak video di atas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar