Agen Poker - Hengki Sulaiman (20), satu dari empat tersangka pembunuh driver Gocar Tri Widyantoro (44) masih berstatus buron.
Berdasarkan kabar terakhir tentangnya, Hengki masih aktif di Facebook dan berkiriman pesan Fredi, Kepala Desa Mulya Jaya, Kecamatan Lalan, Musai Banyuasin, Sumatera Selatan.
Awalnya Hengki memperbarui foto profilnya berlatar pantai dan gunung pada Minggu (1/4/2018).
Fredi pun berinisiatif menghubung dan membujuk Hengki untuk menyerahkan diri.
Namun, Hengki menolak, seperti dilansir dari TribunSumsel.com, Sabtu (7/4/2018).
"Saya tidak berani dipenjara," kata Fredi, menyebutkan isi pesan Hengki, Jumat (6/4/2018) pagi.
"Kalau tidak berani dipenjara maka siap mati. Kau sudah salah, orang salah harus berani bertanggung jawab, apapun risikonya. Malam ini aku tunggu di rumah, besok pagi ke Palembang untuk diantar ke polda," balas Fredi.
Hengki pun mengakhiri pesannya hanya dengan satu kalimat, "Aku kotor Mas."
Sejak saat itu hingga kini, tak ada lagi kontak dengan pria yang selama ini dikenal ramah oleh tetangga.
"Kasihan orangtuanya drop. Hengki pria satu-satunya di keluarga. Adiknya perempuan masih SMP. Begitu kabarin orangtuanya, darah langsung naik. Makan selalu ingat anak," ucap Fredi.
Hengki juga disebutkan malah menantang polisi melalui ulahnya yang masih aktif di Facebook itu.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara pun menyarankan agar Hengki menyerahkan diri.
Sebab, jika dia menantang, maka polisi akan menindak tegas dirinya.
"Ya, saya sudah instruksikan tindak tegas (tembak mati jika melawan), tapi dia (HK) katanya menantang (polisi)," ungkap Zulkarnain, Senin (22/4).
"Lebih baik menyerahkan diri seperti tersangka Tyas, itu lebih baik. Jika tidak, kami tindak tegas, kami sikat," tegasnya lagi.
Diketahui, jasad Tri ditemukan tinggal tulang belulang di semak-semak Banyuasin, Jumat (30/3/2018).
Jasad tersebut diduga dimakan hewan liar.
Kejadian itu menyusul kabar hilangnya korban selama 40 hari, yang ternyata dibunuh 4 pria.
Bayu Irmansyah telah ditahan, sedangkan Poniman meninggal ditembak polisi karena melawan.
Sementara Tyas telah menyerahkan diri karena takut ditembak seperti rekannya.
Simak video di atas.
Namun, Hengki menolak, seperti dilansir dari TribunSumsel.com, Sabtu (7/4/2018).
"Saya tidak berani dipenjara," kata Fredi, menyebutkan isi pesan Hengki, Jumat (6/4/2018) pagi.
"Kalau tidak berani dipenjara maka siap mati. Kau sudah salah, orang salah harus berani bertanggung jawab, apapun risikonya. Malam ini aku tunggu di rumah, besok pagi ke Palembang untuk diantar ke polda," balas Fredi.
Hengki pun mengakhiri pesannya hanya dengan satu kalimat, "Aku kotor Mas."
Sejak saat itu hingga kini, tak ada lagi kontak dengan pria yang selama ini dikenal ramah oleh tetangga.
"Kasihan orangtuanya drop. Hengki pria satu-satunya di keluarga. Adiknya perempuan masih SMP. Begitu kabarin orangtuanya, darah langsung naik. Makan selalu ingat anak," ucap Fredi.
Hengki juga disebutkan malah menantang polisi melalui ulahnya yang masih aktif di Facebook itu.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara pun menyarankan agar Hengki menyerahkan diri.
Sebab, jika dia menantang, maka polisi akan menindak tegas dirinya.
"Ya, saya sudah instruksikan tindak tegas (tembak mati jika melawan), tapi dia (HK) katanya menantang (polisi)," ungkap Zulkarnain, Senin (22/4).
"Lebih baik menyerahkan diri seperti tersangka Tyas, itu lebih baik. Jika tidak, kami tindak tegas, kami sikat," tegasnya lagi.
Diketahui, jasad Tri ditemukan tinggal tulang belulang di semak-semak Banyuasin, Jumat (30/3/2018).
Jasad tersebut diduga dimakan hewan liar.
Kejadian itu menyusul kabar hilangnya korban selama 40 hari, yang ternyata dibunuh 4 pria.
Bayu Irmansyah telah ditahan, sedangkan Poniman meninggal ditembak polisi karena melawan.
Sementara Tyas telah menyerahkan diri karena takut ditembak seperti rekannya.
Simak video di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar