Agen Poker - Warga Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kotabaru, Kalimantan Selatan dihebohkan oleh kemunculan buaya di satu rumah warga, Kamis (12/7/2018) sekitar pukul 05.00 WITA.
Buaya yang dikabarkan berukuran sebesar sampan tersebut menyusup masuk ke rumah warga bernama Hamdaniah (60).
Pria itu mengalami luka gigitan di bagian kaki usai diterkam hingga diseret buaya air tawar tersebut.
Dilansir dari Banjarmasinpost, Kapolsek Kelumpang Selatan Iptu Yacob Sihasale menjelaskan kronologi penyerangan oleh buaya di rumah Hamdaniah.
Insiden tersebut berawal ketika korban hendak pergi ke kamar mandi rumahnya yang berada di belakang rumah.
Saat korban berjalan di samping rumahnya, kata Kapolsek, secara tiba-tiba diserang seekor buaya dari dalam kolong rumah korban.
Bahkan Hamdaniah sempat diseret oleh hewan ganas tersebut untuk masuk ke dalam kolong rumah.
Beruntung Hamdaniah berhasil meloloskan diri dari seretan buaya tersebut.
"Karena posisi korban berada di atas dan terhalang dinding rumah, korban tidak dapat diseret. Korban berteriak, kemudian warga lain mencoba membantu korban, buaya masuk kembali ke kolong rumah dan sembunyi," tuturnya.
Hamdaniah lantas dibawa ke Puskesmas Pantai untuk mendapatkan penanganan medis, tetapi Hamdan kemudian dirujuk ke RSUD Kotabaru untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu pihak kepolisian dibantu sejumlah warga mencari buaya yang telah menyerang Hamdaniah.
Pencarian buaya dimaksudkan agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban serangan buaya.
Diketahui, sebelumnya sudah banyak korban serangan buaya di wilayah tersebut.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Nurul Edy mengaku pernah melihat langsung buaya yang berseliweran di Sungai Mentaya saat dia menyeberang ke Desa Pulau Hanaut untuk menghadiri suatu acara keluarga.
Bahkan Hamdaniah sempat diseret oleh hewan ganas tersebut untuk masuk ke dalam kolong rumah.
Beruntung Hamdaniah berhasil meloloskan diri dari seretan buaya tersebut.
"Karena posisi korban berada di atas dan terhalang dinding rumah, korban tidak dapat diseret. Korban berteriak, kemudian warga lain mencoba membantu korban, buaya masuk kembali ke kolong rumah dan sembunyi," tuturnya.
Hamdaniah lantas dibawa ke Puskesmas Pantai untuk mendapatkan penanganan medis, tetapi Hamdan kemudian dirujuk ke RSUD Kotabaru untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu pihak kepolisian dibantu sejumlah warga mencari buaya yang telah menyerang Hamdaniah.
Pencarian buaya dimaksudkan agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban serangan buaya.
Diketahui, sebelumnya sudah banyak korban serangan buaya di wilayah tersebut.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Nurul Edy mengaku pernah melihat langsung buaya yang berseliweran di Sungai Mentaya saat dia menyeberang ke Desa Pulau Hanaut untuk menghadiri suatu acara keluarga.
"Ya benar, belum lama tadi saya sempat menyeberang sungai Mentaya untuk acara keluarga. Saya tengok di sungai itu ada buaya yang lewat seperti tidak takut dengan kelotok atau kapal yang lewat. Ini sangat bahaya jika dibiarkan," ujarnya.
Edy mengusulkan agar Pulau Lepeh dan Pulau Hanaut, yang jadi lokasi habitat buaya, diberi tembok khusus untuk tempat penangkaran buaya.
Edy mengusulkan agar Pulau Lepeh dan Pulau Hanaut, yang jadi lokasi habitat buaya, diberi tembok khusus untuk tempat penangkaran buaya.
Ia menyatakan, pulau itu harusnya ditutup, sehingga dijadikan khusus tempat hidup buaya.
"Ada lokasi khusus untuk penangkarannya di dalam pulau itu, sehingga buaya tidak berkeliaran seperti sekarang dan mengganggu warga, jika itu bisa, kan tentu pulau itu nantinya akan bisa jadi lokasi wisata," tandasnya.
Simak video di atas.
"Ada lokasi khusus untuk penangkarannya di dalam pulau itu, sehingga buaya tidak berkeliaran seperti sekarang dan mengganggu warga, jika itu bisa, kan tentu pulau itu nantinya akan bisa jadi lokasi wisata," tandasnya.
Simak video di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar