Agen Poker - Trauma dan ketakutan dialami seorang siswi SMP berinisial RR (14) setelah dirinya diculik oleh sekelompok orang yang diduga adalah debt collector atau penagih utang.
Peristiwa itu dialami RR ketika tengah melintas di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (6/7/2018) siang.
Inilah fakta kronologi penculikan siswi SMP oleh sekelompok orang yang diduga adalah debt collector atau penagih utang.
1. Awal kejadian
Menurut keterangan Kapolsek Palmerah Kompol Aryono yang dikutip dari Kompas.com, sepeda motor yang dikendarai siswi SMP tersebut diambil paksa oleh sekelompok debt collector.
Siswi itu awalnya hendak pulang ke rumah.
"Anak saya mau cap tiga jari di SMP 61 Slipi bawa motor sendiri. Tahu-tahu pas mau masuk Simpang Slipi dia dipepet sama lima orang yang naik tiga motor," ujar Nining (42), ibunda RR, saat berada di Mapolsek Palmerah, Jumat (6/7/2018), yang dikutip dari Tribun Jakarta.
2. Dipaksa mengikuti arahan
RR yang ketakutan hanya bisa pasrah dan menangis sewaktu para debt collector itu memaksanya menyerahkan motor tersebut.
Kemudian anak tersebut dibawa oleh penagih utang ke kantor Mega Finance yang berlokasi di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (6/7/2018) sore.
3. Orangtua siswi melapor ke polisi
Orangtua korban mengetahui kejadian itu saat ditelepon si anak.
Nining mengatakan, anaknya mengirimkan pesan singkat yang menunjukkan ketakutan karena dibawa pergi penangih utang.
"Pas kejadian itu saya lagi kerja di Bekasi. Tiba-tiba anak saya telepon sambil nangis-nangis katanya dia dibawa ke kantor debt collector," kata Nining yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Orangtua korban akhirnya mendatangi kantor polisi untuk melaporkan penculikan.
4. Perlakuan di kantor
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan beberapa saksi di lokasi kejadian, korban diketahui hanya ditelantarkan setelah diculik.
"Di sana cuma ditelantarkan saja. Hanya di pojokan gedung. Kasihan sekali," kata Aryono.
2. Dipaksa mengikuti arahan
RR yang ketakutan hanya bisa pasrah dan menangis sewaktu para debt collector itu memaksanya menyerahkan motor tersebut.
Kemudian anak tersebut dibawa oleh penagih utang ke kantor Mega Finance yang berlokasi di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat (6/7/2018) sore.
3. Orangtua siswi melapor ke polisi
Orangtua korban mengetahui kejadian itu saat ditelepon si anak.
Nining mengatakan, anaknya mengirimkan pesan singkat yang menunjukkan ketakutan karena dibawa pergi penangih utang.
"Pas kejadian itu saya lagi kerja di Bekasi. Tiba-tiba anak saya telepon sambil nangis-nangis katanya dia dibawa ke kantor debt collector," kata Nining yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Orangtua korban akhirnya mendatangi kantor polisi untuk melaporkan penculikan.
4. Perlakuan di kantor
Setelah dilakukan pemeriksaan dengan beberapa saksi di lokasi kejadian, korban diketahui hanya ditelantarkan setelah diculik.
"Di sana cuma ditelantarkan saja. Hanya di pojokan gedung. Kasihan sekali," kata Aryono.
Sementara menurut Nining, selama disekap di kantor itu, anaknya juga mendapatkan pelecehan secara verbal.
Dikutip dari wawancara dengan KompasTV, Nining mengatakan anaknya ditanyai soal kondisi keperawanannya.
"Enggak apa-apa motor diambil tapi anak saya jangan dibawa. Anak saya juga ditanya masih perawan apa enggak. Jelas aja anak saya nangis-nangis," kata Nining dengan nada geram.
5. Pemicu
Penculikan yang dialami perampasan motor sebenarnya diawali utang piutang orangtua korban dengan pihak Mega Finance.
Motor yang dibawa siswi SMP ini adalah motor kredit dengan nasabah atas nama orangtuanya.
Pembayaran cicilannya kurang tiga kali dari total 31 kali pembayaran.
Nining mengakui memang menunggak cicilan sepeda motor maticnya itu hingga tiga bulan.
"Ya itu kan penculikan, karena secara paksa bawa anak dibawah umur. Kalau motor silakan deh kalau mau ambil, tapi anak saya itu loh," kata Nining.
6. Polisi gerak cepat
Setelah mendapatkan laporan, Satreskrim Polsek Palmerah gerak cepat mendatangi kantor tempat siswi diculik.
Saat ditemukan, korban sedang menangis di ruangan.
Dikutip dari wawancara dengan KompasTV, Nining mengatakan anaknya ditanyai soal kondisi keperawanannya.
"Enggak apa-apa motor diambil tapi anak saya jangan dibawa. Anak saya juga ditanya masih perawan apa enggak. Jelas aja anak saya nangis-nangis," kata Nining dengan nada geram.
5. Pemicu
Penculikan yang dialami perampasan motor sebenarnya diawali utang piutang orangtua korban dengan pihak Mega Finance.
Motor yang dibawa siswi SMP ini adalah motor kredit dengan nasabah atas nama orangtuanya.
Pembayaran cicilannya kurang tiga kali dari total 31 kali pembayaran.
Nining mengakui memang menunggak cicilan sepeda motor maticnya itu hingga tiga bulan.
"Ya itu kan penculikan, karena secara paksa bawa anak dibawah umur. Kalau motor silakan deh kalau mau ambil, tapi anak saya itu loh," kata Nining.
6. Polisi gerak cepat
Setelah mendapatkan laporan, Satreskrim Polsek Palmerah gerak cepat mendatangi kantor tempat siswi diculik.
Saat ditemukan, korban sedang menangis di ruangan.
Tangisnya tidak berhenti ketika bertemu dengan orangtuanya yang menanti di Polsek Palmerah.
Namun, polisi tidak menemukan pelaku yang menculik korban di lokasi kejadian
"Pelakunya ada lima kami kejar malam ini. Ini sangat meresahkan, korbannya di bawah umur," ujar Aryono.
Saat ini, polisi baru mengamankan sembilan pekerja dari kantor leasing tersebut untuk dimintai keterangan.
7. Pihak Mega Finance
Sementara itu, pihak Mega Finance belum bisa dihubungi untuk konfirmasi.
Simak video di atas!
Namun, polisi tidak menemukan pelaku yang menculik korban di lokasi kejadian
"Pelakunya ada lima kami kejar malam ini. Ini sangat meresahkan, korbannya di bawah umur," ujar Aryono.
Saat ini, polisi baru mengamankan sembilan pekerja dari kantor leasing tersebut untuk dimintai keterangan.
7. Pihak Mega Finance
Sementara itu, pihak Mega Finance belum bisa dihubungi untuk konfirmasi.
Simak video di atas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar